THE KEI ISLANDS

Kepulauan Kei terletak di Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku. Secara geografis terletak di sebelah timur Laut Banda, diantara kepala burung Pulau Papua dan Benua Australia.

Kepulauan Kei terdiri dari 119 pulau yang membentuk dua gugus pulau, yaitu Pulau Kei Kecil dan Pulau Kei Besar. Pusat Kabupaten terletak di Kei Kecil dengan ibukota Langgur, dengan fasilitas yang cukup lengkap dan pembangunan yang pesat.

Penduduk asli dari kepulauan ini adalah suku Kei yang memiliki keturunan darah suku Bali. Suku pendatang bervariasi dari suku Buton, Bugis, Makasar, Jawa, dan Tionghoa yang sebagian besar menjadi pedagang.

Kepulauan Kei terkenal akan alamnya sangat indah dan asli. Dinobatkan sebagai destinasi Surga Tersembunyi dan Pasir Terhalus di dunia, kepulauan ini juga rumah dari terumbu karang dan beberapa satwa langka seperti penyu belimbing dan kuskus raja.

data-sosial-kei

Pulau Kei Besar

Pulau Kei Besar terletak di sebelah timur Pulau Kei Kecil dan bisa diakses melalui kapal laut selama 1.5 jam dari pelabuhan Watdek di Kei Kecil.

Dikarenakan faktor geografis yang lebih menantang dan letaknya yang jauh dari Ibukota, Pulau Kei Besar jauh lebih tertinggal dari wilayah lain di Kepulauan Kei.

Sarana-prasarana umum seperti jalan raya, sekolah, pusat kesehatan, dll masih berpusat di Elat yang merupakan kota pusat pulau. Listrik tersedia hanya 18 jam di sekitar pusat pulau. Desa-desa lain tidak memiliki kemewahan akses listrik, sinyal telepon, ataupun pusat perdagangan seperti di Elat.

Kependudukan

Secara umum dari beberapa indikator, tingkat kesejahteraan masyarakat Kei masih memerlukan banyak perbaikan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kreatif. Angka Kematian Ibu Maluku Tenggara masih cukup tinggi. Malnutrisi dengan berat badan kurang / buruk pada bayi awam ditemui terutama di desa-desa terpencil. Pengidap HIV/Aids tertinggi kumulatif sejak sepuluh tahun terakhir berada di predikat dua di Maluku.

Laju pertumbuhan penduduk Kei adalah (minus) -2.25%, dengan rasio ketergantungan mencapai 300%. Ini tercermin dari banyaknya penduduk usia senior dan anak-anak tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia produktif.

Pendidikan

Tercatat sebanyak 10.506 murid dan 671 guru (BPS 2014) dimana 7413 adalah murid SD dan sisanya sekolah menengah. Hanya terdapat 6 SMU di Kei Besar sebagai sarana pendidikan tertinggi. Untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi harus melanjutkan ke luar pulau.

Di banyak desa terpencil, anak-anak sekolah masih menempuh perjalanan 3-5 jam berjalan kaki untuk menuju ke sekolah menengah seperti SMP dan SMU. Sekolah dasar dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sudah mulai ada di setiap desa. Di desa-desa tanpa listrik anak-anak belajar dengan menggunakan pelita di malam hari.

Hasil Bumi, Industri & Ekonomi

Kei Besar mampu menghasilkan 4284 ton singkong dan 891 ton jagung sebagai hasil kebun terbanyak. Hasil lainnya adalah ubi-ubian dan padi ladang (BPS, 2014).

Sementara secara keseluruhan Maluku Tenggara mampu memproduksi sayuran seperti kacang, bawang merah, cabei rawit, tomat dan buncis. Lima besar buah-buahan sesuai musim yang dihasilkan adalah mangga, nangka, sukun, pepaya, dan pisang.

Ikan laut yang terbanyak ditangkap adalah ikan selar, diikuti dengan teri, tongkol, lencam, ekor kuning, dan tenggiri.

Penyaluran beras Bulog tercatat sebanyak 22 juta ton dengan komposisi  6 juta ton adalah beras miskin (raskin).

Produk Domestik Regional Bruto 2014 mencapai 2 trilyun dengan 32% berasal dari sektor pertanian dan perikanan, diikuti dengan 22% di sektor administrasi pemerintahan, 11% sektor perdagangan, dan 10% konstruksi. Laju pertumbuhan ekonomi adalah 6.25%, dengan ranking 10 dari 11 di wilayah propinsi Maluku.

Sistem Kasta

Penduduk Kei percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari Pulau Bali, yang mewariskan sistem kasta dalam tatanan sosial mereka. Namun berbeda dengan kasta Bali, kasta Kei mengenal tiga tingkat yaitu Kasta Ren-ren (Penduduk Asli/Raja/Keturunan Raja), Kasta Mel-mel (Pendatang), dan Kasta Iri-iri (Budak / yang dibayarkan hutangnya).

Kasta Mel dan Ren sederajat tingginya dan memegang posisi strategis bermasyarakat. Sementara Iri ada di level paling bawah dan kurang mendapat posisi untuk menjadi pengaruh. Sistem kasta ini masih mempengaruhi kehidupan masyarakat Kei, terutama dalam masalah adat, pengaturan desa dan pengambilan keputusan.